Assalamualaikum, aku bukan student UIA, tapi karena aku selalu baca confession dekat IIUMC ni, teringin la pulak nak confess. Sebenarnya aku dah balik Malaysia dekat 5 tahun, sebelum ni aku tinggal dekat Australia, ayah aku kerja kat sana. So aku satu family pun menetap kat sana, aku anak sulung dan satu-satunya anak lelaki dalam keluarga.
Aku ada seorang adik perempuan, umur dia sekarang baru masuk 15 tahun. Okay, waktu duduk kat Australia dulu, cara pemakaian adik aku ni tak adalah alim sangat, dia still pakai tudung tapi tak adalah labuh macam sekarang. Dulu dia tak pakai niqab, dan sekarang dia pakai. Nak tahu sebab apa? Sebab dia takut dengan pria dekat sini, I mean Malaysia.
Mula-mula aku pun macam, “apa yang mengada sangat adik aku ni, lelaki kat sini bukannya makan orang” . Then, lepas 3 tahun aku stay Malaysia, barulah aku mengerti perasaan aidk aku tu. Kau bayangkanlah, sebelum dia pakai niqab kat Malaysia, dia selalu kena kacau, kena mengorat dengan kaum-kaum pria. Sejauh macam tu, aku tak terasa bahaya sangat, tapi ada satu kali tu sampai nak meraba, paksa minta nomor telepon.
Aku mengaku, adik aku tu memang la ada rupa, tapi takkan la sampai nak kacau dia macam tu. Start pada tu, dia mulai pakai niqab and dia labuhkan tudung, dingin hati aku tengok. Aku bersyukur dia jadi macam tu, and aku lega sebab aku agak lepas ni takkanlah ada orang nak kacau dia lagi kan? And guess what? Still ada pria kacau dia. Apakah ????
Memang aku panas, dah berpurdah, tutup sampai nampak dua biji mata saja, pun nak kacau lagi? Aku mulai tu rasa macam maybe ada kaitan dengan attitude adik aku. Tapi tak mungkin, adik aku tu pemalu sangat dengan orang luar, apalagi LELAKI. Dia adik aku, so aku kenal sangat. Satu hari, memang tingkat kesabaran aku tertantang gila, ada sekelompok anak mencoba nak pegang and mengusik adik aku, waktu dia dalam perjalanan nak balik ke rumah.
Memang kalau dekat area taman rumah kami tu, dia berjalan seorang-seorang, kalau dekat tempat lain, adalah orang teman. Bayangkanlah perasaan aku waktu tu. Aku seorang abang memang rasa macam nak pergi tembak faksi pria tu sekor-sekor. Aku tak pernah buat pun macam tu dekat anak dara orang, tapi orang lain buat dekat adik aku. Haih.
Adik aku menangis, dia cakap nak balik Australia, dekat sana tak ada lelaki nak kacau dia macam tu. Bukannya nak kondem mana-mana pihak, tapi sebelum ni, walaupun adik aku tak pakai purdah and tudung labuh, tak ada lelaki nak kacau and usik dia kat sana. Sebab most pria kat sana respect perempuan muslim yang berhijab ni, dekat sini? Ya Allah, jangan katakan nak respect, terutama dipandang sebagai obyek seks semata-mata.
Ada confession kat sini yang aku baca seolah-olah menyalahkan perempuan tentang kasus pemerkosaan, cabul and so on. Aku tak deny benda tu 100%, ada kasus yang jadi sebab perempuan juga. But confession tu seolah-olah memang tunding jari terus kat perempuan. Kalau dah berhjab, berniqab tapi still diaduk, tu bukan sebab perempuan ye saudara ku yang bergelar lelaki. Tu sebab nafsu Anda semua. Jangan salahkan perempuan kalau kau yang banyak layan cerita blue, video tak senonoh, memang tak dapat tengok perempuan la kalau macam tu.
Kawan aku mat saleh yang baru stay kat malaysia pun pernah tanya, “so in Islam, itu okay to rape a woman, if that women did not cover their aurah properly?”, kau bayangkan dia bukan islam, then dia tanya macam tu. Dia buat conclusion macam tu lepas lepak and kenal dengan banyak member pria dekat Malaysia, most pria yang dia kenal memang salahkan perempuan sebab kasus pemerkosaan. Mesti dia punya stigma dekat islam tu negatif kan? Aku pun explain lah dekat dia walau pun slow, aku tak adalah reti sangat bab agama ni, tapi kalau shalat 5 waktu tu tak pernah lah miss, Alhamdulillah.
Maaf sebab confession yang panjanggg. Aku just terkilan dengan perangai kebanyakan pria MACAM YANG AKU SEBUT KAT ATAS TU. Karena perangai macam tu lah adik aku macam fobia dekat pria. Memang terluah lah rasa bengang sebab adik aku selalu kena kacau. Ada member aku yang pernah cakap “alah, pakai macam tu memanglah kena rogol”, “alasan perempuan lain tak tutup aurat, yang baik-baik ni la kena kacau”, dengan ayat macam ni, kau sadar tak seperti kau mengizinkan saudara perempuan, or ibu kau diperkosa?
So kalau ada ibu or sedara perempuan kau yang tak tutup aurah dengan sempurna or tak tutup aurat, just shut up and jangan marah kalau mereka diperkosa. Pesanan untuk kaum Adam kat luar sana, kita jadi pemimpin bukan alasan untuk menghina, menzalimi dan mengasari perempuan, kita kena nasihat, melindungi dan hormat mereka.
Confession ni cuma pendapat aku , maaflah kalau ada yang terasa. Maybe attitude pria kat sini nampak normal, bagi aku tak, maybe cara aku dibesarkan berbeda. Perkosaan and cabul tu tetap salah, walau apa pun sebabnya. – Adi | IIUMC